Kamis, 19 Januari 2023

CERPEN TIGA MALAM

 BISIKAN TEBING KEMATIAN

Oleh : Aima JME

Arghhhh.....arghhh.....arghhh suara jeritan Suko yang jatuh dari tebing entah apa penyebabnya. Agung dan Bram sangat merasa terpukul atas kematian Suko mereka memutuskan untuk menghentikan kegiatan di gunung, beberapa kali mereka di datangi oleh suko di dalam mimpi mereka

"Jangan hanya karna aku sudah pergi kalian tidak ingin panjat tebing lagi". Ujar Suko dalam mimpi Bram

Satu tahun Kematian Suko sudah terlewat tetapi Agung dan Bram masih canggung untuk beraktivitas panjat tebing di gunung itu.

"Gimana Gung bisa memanjat tebing lagi" tanya Bram kepada Agung.

"aku belum bisa Bram, bayangan itu masih sangat melekat, rasanya kejadian nya masih kemarin" jawab Agung sedih

"Tapi Suko sendiri yang meminta kita untuk memanjat tebing" ucap Bram dengan nada datar

"Entahlah Bram"....! jawab Agung dengan menundukkan kepala

"Kamu masih ingat tidak waktu itu suko pernah bilang apa?".Tanya Bram

Sebagai pencinta alam aku akan bangga jika gugur saat melakukan kegiatan digunung seperti membersihkan sampah di gunung menanam bibit yang sudah mati menurut ku itu tugas yang mulia".

“Gitu Kata Suko”. Imbuhnya lagi

"Haha dia memang suka berlebihan Bram"  ujar  Agung dengan polos

"Aku juga berfikir begitu Gung" jawab Bram

Mereka berdua terlarut akan cerita masalalu, dulu ketiganya mulai akrab saat bergabung dalam UKM pecinta alam di kampus dan sering melakukan kegiatan panjat tebing di luar jadwal kegiatan kampus, hingga pada sebuah titik dimana mereka merasakan kehilangan yang dalam dari seorang suko.

"Oke Bram demi masa lalu kita dan untuk menebus rasa salahku" ujar Agung sambil menangis

"Jangan menyahlah kan diri sendiri, kita sudah sepakat mengambil resikonya" jawab Bram

"Tapi aku yang paling dekat dengan Suko saat itu ! " Agung dengan hati gelisah

"Aku juga ada disana Gung ! Selama ini aku juga merasa bersalah atas kematian Suko". ucap Bram kepada Agung

Mereka akhirnya sepakat melakukan panjat tebing lagi pada tanggal dimana Suko meninggal setahun lalu, sekalian ingin menabur abu Suko sebagai pesan mendiang.

"Dan kalau pun aku gugur aku mau menyatu bersama gunung"

Agung dan Bram pun berangkat ke tebing dengan rasa penyesalan yang sangat mendalam, disaat dalam perjalanan Bram memecahkan keheningan kala itu.

"Aku jadi ingat Suko Gung" Ucap Bram dengan hati sedih

"Aku juga ingat Bram" Jawab Agung dengan menundukkan kepalanya

"Habis lulus ini aku mau lanjut S2 guys" ujar Suko setahun yang lalu dengan perasaan senang.

            Ingatan mereka mengenang kata-kata Suko.

"Maaf kan aku Ko, gara gara aku ajak panjat tebing kamu jadi tidak bisa meraih cita cita mu". Ucap Agung lirih

Setelah perjalanan yang cukup lama, mereka sampai di tempat tebing yang dituju dengan pikiran gelisah dan menyesal. Saat itu Agung berpamitan kepada Bram untuk buang air kecil terlebih dahulu, Bram menunggu Agung sambil melihat sekeliling. Selanjutnya  mereka bersiap-siao untuk melanjutkan perjalanan bersama-sama untuk naik keatas tebing itu.

"Ko aku sudah sampai nih " ucap Bram kepada almarhum Suko

Tanpa sepengetahuan Bram, saat itu Agung melihat penampakan Suko di atas tebing dengan raut wajah sedih dan kecewa. Agung merasa ketakutan tetapi dia tahan rasa takut itu semua demi menebus rasa salah nya.

"Maaf kan aku Ko" ucap Agung kepada penampakan Suko dengan menangis

"Yuk kita kuatkan demi Suko". Kata Bram dengan rasa semangat untuk menebus dosa nya

"Kali ini akan ku buktikan bahwa aku bisa menjagamu". Agung bergumam kepada sosok suko.

Mereka bersiap-siap melanjutkan untuk memanjat, disaat pertengahan memanjat tebing, Bram melihat sosok seram Suko dengan mengucapkan terimakasih karna telah mengajak Agung untuk kembali memanjat tebing itu.

"Kabut turun, diatas mu ada cekungan tebing, kita istirahat sementara disana". Ucap Bram dengan rasa panik

Agung pun segera menaburkan abu Suko ke bawah tebing dengan rasa menyesal.

"Sekarang kau sudah menyatu dengan alam Ko, suatu saat nanti entah kapan kita akan bertemu lagi". Ujar Agung dengan menangis tersegu- segu.

"Banyak hal yang kita alami, peringatan warga pun tidak jarang kita abaikan, jika kita mengalami hal hal di luar nalar, tapi selama itu kita masih diberi keselamatan. Jadi kau tidak kaget jika aku tadi melihat sosok Suko? " tanya Bram kepada Agung dengan serius.

"Ya aku juga sempat melihat nya" jawab Agung dengan sedih nya

"Maaf kan aku" ujar Suko dengan menangis kembali

"Kenapa kau selalu minta maaf ?" Tanya Bram kepada agung

Agung bercerita tentang kematian Suko, bahwa saat Suko bergelantungan diatas tebing, saat itu Agung mendapatkan bisikan mahkluk astral " inilah kesempatan mu" suara bisikan itu. Saat itu lah Agung menuruti bisikan itu karna hati Agung kecewa dengan perkataan Suko yang terkadang menyakiti hati, bisikan itu pun membuat Agung memotong tali dimana Suko bergelantungan dan Suko pun tewas. Pertemanan Bram dan Agung pun selesai saat itu juga karna Bram kecewa dengan apa yang di lakukan Agung terhadap Suko, yang menyebabkan sahabatnya itu meninggal. ( AIMA JME ).

*Penulis adalah anggota Jurnalistik Mewangi Siswa Kelas XI MIPA 2 MAN 4 Banyuwangi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar