Rabu, 18 Januari 2023

CERPEN DUA MALAM I

BUAH KESABARAN ANAK PEMBANTU

Oleh : M. Yusuf JME

Kriingg.....kriiing…kriingg…tepat pukul 15.00 bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh siswa SMA Cendrawasih bergegas keluar kelas menuju parkiran dan bersiap pulang ke rumah. Begitupula Toni yang segera mengambil sepedanya karena harus secepatnya sampai rumah majikan baru ibunya. Bukan sepeda motor tetapi sepeda ontel usang yang ia naiki. Hinaan dan cibiran menjadi pil pahit yang harus ia telan setiap hari. Melihat Toni tergesa-gesa, Reno si anak sombong dan gengnya meneriaki Toni dengan kata-kata menyakitkan

"Hei anak kampung mau kemana kamu buru-buru? Mau nyuci baju ya....". sambil tertawa disahut gengnya. Toni hanya menoleh dengan muka datar.

"Cuihh sombong sekali kamu". Ucap Reno kembali dengan nada kesal

Jarak sekolah dengan rumah majikan ibunya lumayan jauh, sehingga ia mengayuh sepedanya dengan cepat. Akhirnya ia sampai dirumah majikan setelah 30 menit perjalanan. Sang ibu kebetulan sedang menjemur pakaian di halaman rumah menyambut Toni dengan senyuman.

"kamu sudah pulang nak?”  tanya ibunya

"sudah Bu". Jawab Toni

Tak lama kemudian majikan baru ibunya keluar rumah karena mendengar suara orang di depan, Nyonya Sarah biasa ia dipanggil.

"Itu siapa Sri?”. tanya Nyonya Sarah kepada Sri Ibu Toni

"Oh kenalkan nyah ini Toni anak saya". ujarnya

"Ngapain kamu kesini? Mau minta makan?”. Tanya nyonya Sarah  mendengar ucapan Nyonya Sarah membuat Toni sedikit kesal.

"Nggak nyah saya kesini mau membantu ibu saya kerja disini".jawab Toni

"Bagus kalo begitu kamu ga bisa seenaknya disini". Jawabnya ketus sambil berjalan meninggalkan mereka berdua.

Ibu Toni berusaha menenangkan Toni agar tidak tersulut emosi.

"ayo nak kita makan di dapur nanti ibu masakin telur dadar, ibu tahu kamu lapar"

"iya Bu". sambung Toni

Tiba-tiba terdengar suara motor datang

" Bi...bi Sri....buatin aku makan" . teriak Reno

Tidak ada jawaban dari Bi Sri karena ia sedang di kamar mandi. Mendengar ada yang memanggil ibunya, Toni berinisiatif mendatangi panggilan itu, tak disangka ternyata nyonya Sarah adalah ibu si Reno.

"Loh kamu ngapain disini?”. tanya Reno

"Ini rumah kamu?”. tanya Toni

"Ohh...jadi kamu anak pembantu dirumahku?”. tanya Reno sambil tertawa lebar

Toni hanya diam mendengar ejekan Reno, sebenarnya dalam hatinya juga merasa kesal. Bi Sri yang mengetahui Reno pulang bergegas keluar menemui Reno dan menanyakan apa yang Reno mau.

“Oh..aden sudah pulang, Aden perlu apa?”. Tanya bi Sri

"Buatin aku makan". sambil berjalan meninggalkan mereka

" Iya den". jawab BI Sri

Melihat seragam Reno dan Toni sama Bu Sri menanyakannya pada Toni

"Kamu satu sekolah dengan den Reno?”. Tanya ibunya

"Iya Bu". Jawab Toni dengan nada lemas

"Kalau kamu diejek di sekolah kamu sabar saja ya nak, biarkan dia mengejekmu asalkan tidak menyakitimu"

Toni hanya menganggukkan kepala

Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 Bu Sri dan Toni bersiap pulang karena pekerjaannya sudah selesai.

"Maaf nyah saya dan anak saya mau pulang dulu karena pekerjaan saya sudah selesai"

"Ya.sudah kalau begitu, tapi kamu besok pagi segera datang kesini"

"Iya nyah". jawabnyaambil menganggukkan kepala.

Mereka pun pulang berboncengan dengan sepeda usang Toni.

Pagi telah tiba, matahari sudah menampakkan wajahnya yang cerah, saat itu waktu telah menunjukkan pukul 6.30 saatnya Toni bersiap berangkat sekolah.

"Bu, Toni mau berangkat sekolah dulu" . Pamitnya sambil bersalaman dengan ibunya

"Iya nak ibu juga mau berangkat ke rumah nyonya Sarah". Jawab Ibunya sambil menyambut tangan toni dengan hangat.

Melihat anaknya berangkat sekolah, Ibu Sri selalu menyelipkan doa untuk kebaikan dan kesuksesan Toni

Setibanya di sekolah ternyata Reno dan gengnya sudah menunggu kedatangan Toni di tempat parkir.

"hei kalian tahu nggak ternyata si Toni anak pembantu di rumahku".ucap Reno memberi tahu gengnya

Mendengar ucapan Reno, Toni tidak meperdulikannya, dia segera pergi meninggalkan mereka menuju kelasnya.Jam istirahat pun tiba, HP Reno tiba tiba berdering

"Selamat pagi, ini dengan adek Reno?”. suara perempuan terdengar dari telfon Reno

"Iya dengan saya sendiri".jawab Reno

"Kami dari rumah sakit Griya Sehat mengabarkan bahwa mama anda atas nama Ibu Sarah sedang dirawat disini karena mengalami luka benturan hebat di kepala saat melawan perampok di rumah anda, untung saja pembantu anda cepat membawa ke rumah sakit dan nyawanya masih tertolong". Ucap Penelfon menjelaskan panjang lebar

Ternyata rumah Reno disatroni perampok saat Ibu Sri dalam perjalanan kesana.

Mendengar penjelasan tadi Reno hanya terdiam dan tak terasa air matanya terjatuh. Ia panik dan tidak tahu siapa yang bisa ia ajak ke rumah sakit melihat kondisi  mamanya. Terbesit cepat di pikirannya mengajak Toni untuk ke rumah sakit. Secepatnya ia mencari Toni dikelasnya.

"Ton ayo ikut aku ke rumah sakit mamaku sakit, ada ibumu juga disana". Ucap Reno dengan tergesa-gesa

Tanpa pikir panjang Toni pun memenuhi ajakan Reno. Sesampainya di rumah sakit Reno berlari menuju ruangan mamanya, syukurlah mamanya sudah sadar dan hanya mengalami sedikit pusing di kepala belakang.

"Ma..mama kenapa?”. tanya Reno panik

"Mama tidak apa-apa nak". Jawab mamanya dengan suara pelan

"Mama mau ucapkan terimakasih dan minta maaf kepada Bi Sri,  karena  telah menolong mama tepat waktu. Kalau tidak ada Bi Sri mungkin nyawa mama tidak akan terlong". Ucapnya kepada Reno dengan suara pelan dan mata berkaca-kaca

“ Bi…saya minta maaf ya!”. Ucap nyanya Sarah dengan wajah lesu

" Iya nyah tidak perlu minta maaf karena sudah menjadi kewajiban kita sesama manusia untuk saling menolong". Jawab Bi Sri

Di lain sisi Reno merasa, kalau hal ini mungkin menjadi teguran untuk keluarganya karena sombong dan suka menghina orang lain. Seketika itu ia menangis dan meminta maaf kepada Toni yang selalu ia ejek disekolah.

"Maafin aku ya Ton". Ucapnya sambil menangis sesunggukan. Kemudian Reno memeluk Toni

"Iya sama-sama, aku juga minta maaf kalau aku punya salah sama kamu". Jawab Toni tenang

Setelah satu Minggu di rumah sakit Nyonya Sarah akhirnya diperbolehkan pulang.dirumah, selama sakit ia dirawat ibu Sri dengan sepenuh hati. Sejak saat itu Reno dan ibunya sangat baik dengan keluarga Toni,bahkan setiap hari Toni berangkat sekolah bersama berboncengan dengan Reno menaiki motor kerennya.(Yusuf JME)

*Penulis adalah siswa kelas XII MIPA 1 Anggota Jurnalistik MAN 4 Banyuwangi

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar