Sabtu, 14 Januari 2023

EFEKTIVITAS PENGUATAN NILAI-NILAI IBADAH UNTUK KARAKTER UNGGUL PESERTA DIDIK

JME - OPINI. Pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari peradaban manusia. Penyelenggaraan berbagai jenis pendidikan tentunya guna membangun manusia yang beradab. Kurikulum pendidikan di sekolah atau madrasah tidak lain adalah untuk menjadikan bekal bagi para siswa dan siswi dalam kehidupan di masa mendatang. Generasi muda yang di dalamnya ada siswa tentunya memerlukan perhatian yang sangat tinggi dari berbagai pihak terutama pengelola pendidikan. Salah satunya dengan penanaman nilai-nilai ibadah di sekolah atau madrasah.

Pengetahuan dan keterampilan dapat dibentuk dalam waktu yang relatif singkat namun membutuhkan sebuah skenario yang berkesinambungan dan terukur. Adanya keterbelahan kepribadian ( spirit personality ) seperti berpengetahuan tinggi namun berkepribadian buruk ( tidak baik ), merupakan sebuah persoalan yang membutuhkan penanganan lembaga pendidikan. Setiap orang tua yang memasukkan anaknya ke madrasah tentunya memiliki harapan agar anaknya menjadi sholeh sholekhah, berakhlakul karimah, berbakti kepada kedua orang tua, dan mampu menguasai ilmu umum maupun ilmu agama. Untuk memenuhi harapan orang tua tentunya madrasah berupaya agar keinginan tersebut terwujud. Melalui proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas. Lalu bagaimana pelaksanaan penanaman nilai-nilai ibadah di madrasah?. Dan sejauh mana efektivitas penanaman nilai-nilai ibadah di madrasah?. Salah satu hal yang paling penting agar dalam proses dan hasil belajar siswa berhasil secara maksimal tentunya intervensi guru profesional sangat dibutuhkan.

      Madrasah Aliyah Negeri ( MAN ) 4 Banyuwangi tentu tidak lepas dari citra keagamaannya. Sekolah menengah umum dibawah naungan kementerian agama ini tentu menerapkan sistem pendidikan umum dan agama secara seimbang. Salah satu contoh penerapan sistem pendidikan agama adalah dengan pembiasaan solat Dhuha dan Dzuhur yang dilaksanakan setiap hari di masjid Al-ikhsan. Yang dipimpin oleh bapak guru secara bergantian.

      Solat Dhuha adalah solat sunah yang dikerjakan sebelum memasuki waktu Dzuhur. Pembiasaan shalat Dhuha ini  adalah suatu kegiatan mengerjakan sunah Rasulullah saw dengan minimal 2 rokaat yang dilaksanakan secara rutin yang bertujuan agar shalat Dhuha menjadi suatu rutinitas yang biasa dilakukan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Solat Dhuha dianggap remeh bagi sebagian orang karna merupakan solat sunah, padahal dibalik kesunahannya solat Dhuha memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Kegiatan sholat Dhuha berjamaah ini wajib dilaksanakan oleh setiap madrasah, karena sebagai sarana latihan untuk menjalankan perintah Allah SWT, juga mendidik siswa untuk menjadi disiplin, baik disiplin dalam belajar maupun disiplin pada tata tertib madrasah.

       Selain pembiasaan sholat Dhuha dan sholat Dzuhur secara berjamaah, di MAN juga dilaksanakan pembacaan al-qur'an setiap pagi sebelum memulai KBM ( kegiatan belajar mengajar ) dikelas masing-masing. Kemudian khusus untuk hari rabu dan Jumat solat Dhuha dilaksanakan pada pagi hari bersamaan dengan pengajian kitab Taklimul Muta'alim yang disampaikan oleh bapak Saifur Rohman dan bapak Hasan Basri secara bergiliran. Pada hari Jumat MAN 4 juga melaksanakan kegiatan amal jumat yang nantinya uang hasil amal tersebut akan di salurkan kepada siswa - siswi yang membutuhkan. Kegiatan kegiatan tersebut diharapkan dapat membawa dampak positif terutama bagi para siswa dan membuat para siswa terbiasa. Juga selain itu, untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

       Sistem pendidikan dan pengajaran yang digunakan pada madrasah merupakan perpaduan antara sistem pondok pesantren dengan sistem yang berlaku pada sekolah-sekolah modern. Proses perpaduan tersebut berlangsung secara berangsur-angsur, mulai dari mengikuti sistem klasikal menuju sistem yang lebih modern. Madrasah-madrasah yang menerapkan moderasi beragama, bertaqwa, dan berilmu sangat dibutuhkan pada era milenial sekaligus merupakan agenda yang penting guna mencapai madrasah yang unggul dan kompetitif. Penguatan keagamaan di MAN 4 Banyuwangi sangat efektif dilaksanakan, terutama bagi para peserta didik tentu meningkatkan kualitas pribadi dalam hal edukasi, maupun religi.  Penguatan serta penanaman nilai-nilai keagamaan diharapkan mampu menumbuhkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, taqwa, dan berakhlak mulia yang mencakup etika, budi pekerti, atau moral. (Rahmania JME)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar